Lari dalam bentuk apapun dari jogging hingga sprint mirip kita menjalani hidup. Diawal lari kita memiliki rencana dan target, kalau kita berada di lapangan olah raga atau stadion kita akan menargetkan berapa putaran kita akan berlari. Dua puluh meter pertama akan terasa terlalu ringan karena tubuh kita memang baru saja memulai, keringat belum keluar, kaki belum pegal. hampir setengah putaran lapangan kaki mulai protes, apalagi kalau kita jarang berlari, nafas mulai hilang dan kita pun terengah-engah.
Setengah putaran pun terlewati, kaki yang pegal dan nafas yang hampir habis membuat kita ingin berhenti. Pikiran kita membisikkan “berhenti saja tak apa, toh sudah setengah putaran, ini awal yang bagus, besok-besok kalau lari lagi bisa satu putaran”.
Berusaha direkrut sekaligus membantu merekrut merupakan hal yang sedang gw alami beberapa bulan terakhir. Selalu saja melibatkan beberapa keputusan, dari sisi interviewee, “Apakah akan dateng interview?”, kalau lolos “Apakah akan menerima tawaran organisasi yang dilamar”, dari sisi interviewer “Apakah akan ngundang seseorang untuk di interview?”, setelah interview “Apakah akan merekrut orang ini?”, dan setelah merekrut pun masih ada pertanyaan “Apakah orang ini memang orang yang cocok untuk organisasi ini?”, “Bagaimana kinerja dia selama masa probation? memuaskankah? kalaupun tidak diatas standard apakah sudah memenuhi standard minimal?”, dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lainnya yang berdasarkan asumsi dan asimetri informasi dari kedua sisi.
Heran hari gini masih aja banyak yang salah nulis Februari dan November, ya nama bulan yang dua itu memang paling sering disalah tulis, baik di tanggal surat sampai ditanggalan, bahkan tanggalan resmi almamater gw pun sama, menulis Februari dengan Pebruari dan November dengan Nopember. Please deh, cek di KBBI kalau gak percaya. Februari dan November ya, Ingat!
Pada sebuah sabtu malam
Cowok : “Nok mampir beli helm sekalian ya”
Cewek : “Mmm besok aja mas, sekalian aku beli tiket”
Cowok : “Halah sekalian aja jadi besok udah punya helm”
Dan lewatlah mereka di depan gedung wanita,
Cewek : “Yaudah mas beli sekalian aja”
Cowok : “Wuuuu, yowis” (sambil terus melajukan motor ke ujung taman KB)
Cewek : “lho mas mau lewat mana?”
Cowok : “Lewat sana sekalian aja itu lho.”
Sampailah di tempat jualan helm, entah itu sebenarnya satu penjual atau dua penjual gak tau, disebelah kanan
Cewek : “Mas yang ini berapa?”
Masnya penjual : “Yang itu 90rb mbak”